Renungan Sepuluh Terakhir Bulan Ramadhan
Nabi shalallahu alaihi wa sallam selalu bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir melebihi kesungguhan beliau pada hari2 yg lainnya.
Dan ini menunjukan bahwa beliau selalu bersungguh-sungguh dalam ibadah kapanpun, bahkan kesungguhan beliau semakin bertambah ketika memasuki sepuluh terakhir bulan ramadhan.
Aisyah radhiallahu anha mengatakan:
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله.
(البخاري و مسلم).
Nabi shalallahu alaihi wa sallam apabila telah masuk sepuluh terakhir bulan ramadhan menguatkan sarungnnya (bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. (HR. al-Bukhari&Muslim;).
Bahkan tidak segan-segan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam membangunkan putri dan menantunya.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam
Mengetuk pintu mendatangi Fatimah dan Ali di malam hari, Beliau mengatakan kepada keduanya:
ألا تقومان فتصليان
Tidakkah kalian berdua bangun, untuk shalat.
Subhanallah, pemandangan yg sangat indah dalam keluarga kenabian.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata: (Fathul Bari: 4/270):
Faidah hadits idza dakhola al-'asyru, Dalam hadits ini terdapat antusias Nabi shalallahu alaihi wa sallam dalam bermudawamah shalat malam pada sepuluh terakhir, dan ini menunjukan akan anjuran untuk membaguskan akhir amalan, semoga Allah menutup untuk kita amal yg bagus, aamiin.
Tidak seperti kebanyakan orang saat ini yg justru menutup amalannya dengan sesuatu yg buruk, wal 'iyadz billah.
Mudah-mudahan Allah Ta'ala menjadikan kita hamba-hambanya yg dapat menutup ramadhan dengan sebaik-baik amalan.
Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat dan menjadi pemahaman kepada kita semua amiin.
Oleh: Ust. Fuad Hamzah Baraba', Lc
Pupung Abdullah |Abu Nanda Abdullah
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Renungan Sepuluh Terakhir Bulan Ramadhan"
Post a Comment