Menyongsong Maut
Sang maut,tak ada yg bisa melepaskan diri dari kedatanganya. Saat mata menatap ngeri keangkasa. Seberkas cahaya terang benderang menyergap pandangan. Malaikat izrail menghambur keras menghantam jiwa dr segala penjuru semesta. Meronta, memberontak,berteriak.teriak sejadi.jadinya tanpa kata. Suara berdentam bagai palu godam. Bumi bergetar,bergoyang.goyang dan berputar.putar. Sendi.sendi kaki dan tangan gemetar tanpa daya,otot dan seluruh syaraf meluruh lemas tak bertenaga.
Saat.saat jiwa terlepas dr raga. Berpusar energ jiwa,menghentak.hentak lalu membubung tinggi menuju alam barzakh melintasi dimensi dunia ke alam maya yg lebih nyata. Kesadaran lepas kealam yg nyaris tanpa batas. Mata batin menerawang jauh menatap raga yg semakin kecil,lenyap dari pandangan mata. Melesat sendirian dlm terowongan gelap dimensi ruang dan waktu. Jiwa bergerak sunyi diantara kesenyapan dunia yg tiba.tiba mengecil bagai debu dan kemudian lenyap dr pandangan mata. Didepan sana,terpampang cahaya dan kegelapan berbaur jadi satu. Belit membelit menghamparkan suasana yg semakin lama semakin nyata. Menerpa keras menghantam kesenyapan yg bgtu erat menyelimuti jiwa. Tiba.tiba terdengar gemuruh tasbih membahana memenuhi seluruh ruang kesadaran. Jutaan malaikat dan pasukan iblis berganti.ganti berkilas.kilas menggumamkan dan menggelorakan pujian abadi kpd Sang Maha Suci. Sang jiwa manusia mulai resah dan gelisah.
Gerombolan pasukan iblis menghasung memasuki alam kegelapan. Sedangkan berjuta barisan malaikat mengajaknya bertasbih dlm cahaya terang. Didlm kegelapan itu ditampakan neraka menyala.nyala menayangkan video masa depan bagi orang.orang berdosa,tersiksa dlm api neraka. Sedangkan nun jauh disana para malaikat menggelorakan pujian abadi menyambut tamu.tamu Allah dgn tayangan video yg mempesona dlm taman.taman indah syurga yg membahagiakan jiwa. Semua jiwa dialam barzakh tertidur.
Bermimpi, dialam nyata. Untuk keesokan harinya bangun tergeragap dihari kiamat mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kepada Illahi Rabbi Dzah Agung tempat kembali seluruh hakikat manusia.
Sumber: Cerita Motivasi & Inspirasi
0 Response to "Menyongsong Maut"
Post a Comment